News

12 Kesalahan Sepele yang Bisa Sebabkan Kebakaran

Jakarta (KABARIN) - Dalam beberapa waktu terakhir, kasus kebakaran kerap menghiasi pemberitaan dan terjadi di berbagai wilayah, mulai dari peristiwa kebakaran papan billboard di gedung Sarinah, Jakarta, hingga yang terbaru kebakaran yang melanda Panti Jompo Werdha Damai, Manado, Sulawesi Utara pada Minggu (28/12).

Ironisnya, banyak peristiwa kebakaran tersebut bukan dipicu oleh faktor besar atau kejadian luar biasa, melainkan berawal dari kesalahan-kesalahan kecil yang sering dianggap sepele.

Kelalaian sederhana dalam penggunaan listrik, api, atau bahan mudah terbakar bisa berubah menjadi bencana yang menimbulkan kerugian besar, bahkan mengancam keselamatan jiwa.

Oleh karena itu, penting bagi setiap orang untuk mengenali kesalahan sepele yang sering menyebabkan kebakaran agar risiko serupa dapat dicegah sejak dini. Berikut ini adalah kesalahan-kesalahan sepele yang sering menyebabkan terjadinya kebakaran.

Kesalahan sepele yang bisa menyebabkan kebakaran

1. Kebocoran tabung gas

Kebocoran tabung gas merupakan salah satu penyebab kebakaran yang paling sering terjadi dan perlu mendapat perhatian serius. Untuk mencegah risiko ini, pastikan tabung gas terpasang dengan benar, tidak terdengar suara mendesis, serta tidak tercium bau gas yang menyengat sebelum menyalakan kompor maupun peralatan elektronik di dapur.

2. Lupa mematikan kompor

Kelalaian dalam mematikan kompor setelah digunakan kerap dianggap sepele, padahal dampaknya bisa sangat fatal. Api yang dibiarkan menyala tanpa pengawasan berpotensi menyulut benda di sekitarnya. Oleh karena itu, saat memasak, pastikan kompor selalu dalam pengawasan dan segera dimatikan setelah selesai digunakan.

3. Korsleting instalasi listrik

Kabel listrik yang sudah tua, aus, atau rusak dapat memicu terjadinya korsleting. Risiko semakin besar apabila kabel terkena air dan percikan listrik menyambar benda-benda yang mudah terbakar. Selain itu, membiarkan pelindung kabel terkelupas atau rusak juga dapat menyebabkan panas berlebih yang berujung pada kebakaran.

4. Charger yang terus terpasang di stop kontak

Meninggalkan adaptor atau kepala charger tetap terhubung ke stop kontak meskipun tidak digunakan dapat menimbulkan risiko. Perangkat dengan kualitas rendah berpotensi mengalami panas berlebih atau korsleting internal, meski tidak sedang mengisi daya, sehingga dapat memicu kebakaran.

5. Penumpukan debu dan sarang laba-laba

Debu tebal yang menumpuk di area ventilasi atau bagian belakang peralatan elektronik seperti kulkas, komputer, dan televisi dapat menjadi bahan mudah terbakar. Percikan kecil dari komponen listrik sudah cukup untuk memicu api apabila area tersebut tidak dibersihkan secara berkala.

6. Penempatan benda mudah terbakar yang tidak tepat

Meletakkan koran, kain lap, botol aerosol, parfum, atau bahan mudah terbakar lainnya di dekat kompor, oven, atau area yang terkena sinar matahari langsung dapat meningkatkan risiko kebakaran. Penataan barang yang kurang tepat sering kali menjadi pemicu awal terjadinya api.

7. Kebiasaan merokok di dalam rumah

Rokok yang tidak dimatikan dengan sempurna dan dibuang sembarangan, seperti ke tempat sampah atau area dengan dedaunan kering, dapat menimbulkan kebakaran. Selain itu, puntung rokok yang jatuh ke perabot rumah tangga juga dapat dengan cepat memicu api besar.

8. Kelalaian saat menggunakan lilin

Lilin sering digunakan sebagai penerangan darurat atau dekorasi, namun meninggalkannya menyala tanpa pengawasan sangat berisiko. Terlebih jika lilin berada di dekat benda yang mudah terbakar atau di tempat yang rawan tersenggol.

9. Peralatan listrik yang rusak atau tidak standar

Peralatan listrik yang sudah usang, rusak, atau tidak memenuhi standar keamanan berpotensi menjadi sumber kebakaran. Komponen seperti saklar, stop kontak, kabel roll, dan sekring berfungsi menyalurkan listrik yang menghasilkan panas. Jika kondisinya tidak baik misalnya longgar atau kabel digigit hewan panas tersebut dapat memicu kebakaran, khususnya kebakaran kelas C.

10. Lilin yang terjatuh

Tren penggunaan lilin aroma terapi juga perlu diimbangi dengan kewaspadaan. Lilin yang diletakkan di permukaan tidak stabil atau dibiarkan menyala tanpa pengawasan berisiko terjatuh dan menyulut benda di sekitarnya.

11. Anak-anak bermain api

Api bukanlah benda yang aman untuk dimainkan anak-anak. Korek api, lilin, maupun sumber api lainnya harus disimpan di tempat yang tidak mudah dijangkau agar tidak disalahgunakan dan menimbulkan bahaya.

12. Membakar sampah secara sembarangan

Membakar sampah terkadang dilakukan untuk membersihkan lingkungan, namun aktivitas ini harus dilakukan dengan sangat hati-hati. Pastikan lokasi pembakaran aman dan jauh dari bangunan atau benda yang mudah terbakar agar api tidak menyebar dan menyebabkan kebakaran.

Pewarta: Sean Anggiatheda Sitorus
Editor: Raihan Fadilah
Copyright © KABARIN 2025
TAG: